Semarang, 24 Juli 2024 – Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SDIT Cahaya Bangsa Tahun Ajaran 2024/2025 yang diketuai oleh ustadz Ahmad Roghibudin, S.H, mengadakan agenda pertemuan wali murid siswa baru pada tanggal 20 Juli 2024. Sebanyak 104 tamu undangan datang memenuhi masjid SD IT Cahaya Bangsa dan antusias mendengarkan sosialisasi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juli – 2 Agustus 2024 dan tausiyah dari Ustadz Diding Darmudi, Lc., M.S.I
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci AL-Qur’an yang dilantunkan oleh ustadz Muhammad Ribqi Fikriddin, S.Pd. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan Kepala SD IT Cahaya Bangsa Bapak Kasman M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada orang tua siswa baru yang telah mempercayakan putra-putrinya bersekolah di SD IT Cahaya Bangsa dan berharap akan terjalinnya kerjasama antara peran sekolah dan orang tua siswa dalam proses pembelajaran.
Sosialisasi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) juga dijelaskan oleh ketua Yayasan Cahaya Mutiara Bangsa Bapak Muhammad Adnan Misbah, S,E. Dalam penjelasannya, beliau menyampaikan tentang tugas seorang guru SD IT Cahaya Bangsa dan ketertiban yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran. Pemaparan dalam bidang kurikulum, TQ dan kegiatan-kegiatan kesiswaan disampaikan oleh Waka masing-masing bidang.
Sejalan dengan penjelasan dan harapan yang telah disampaikan oleh Kepala Sekolah SD IT Cahaya Bangsa dan Ketua Yayasan Cahaya Mutiara Bangsa, ustadz Diding Darmudi, Lc., M.S.I juga menyampaikan beberapa pesan melalui tausiyahnya tentang sinergi guru dan orang tua dalam mendidik anak. “Jadi orang tua tidak cukup menyuruh anak sholat, mengaji atau belajar, tapi keteladanan dari orang tua jauh lebih penting” terang beliau. Selain itu beliau juga mengatakan bahwa setiap anak adalah mulia yang merupakan titipan Allah SWT, salah satu cara dalam menjaganya adalah dengan menyekolahkan anak di tempat yang sesuai dengan nilai – nilai islam. Namun demikian pendidikan anak yang utama dari rumah, adapun sekolah adalah lembaga yang mendidik secara sistematis dan teratur dengan target yang sama untuk semua murid.
Beliau juga mengingatkan bahwa agar berkah ilmunya maka di perlukan adab atau etika sopan santun dalam menuntut ilmu. Adab murid terhadap guru, adab orangtua terhadap guru. Salah satunya dengan tertib administrasi. Ustadz Diding juga mengutip perkataan Imam Ali Bin Abi Thalib tentang 6 syarat agar berhasil dalam menuntut ilmu. “Wahai saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara, yang akan aku terangkan perinciannya, yaitu kecerdasan (dzaka’un), keinginan yang kuat (hirsun), kesungguhan (ijtihadun), biaya (dirhamun), dekat dengan guru (suhbatu ustazin), dan waktu yang panjang (thulu zaman)”.